Jumat, 29 November 2019

Materi 5 (EMPATI)



PENGERTIAN EMPATI

 
Kata empati digunakan untuk mengekspresikan jangkauan pengalaman yang luas. Para peneliti pada umumnya mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain, dan juga kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain. Empati seringkali digambarkan sebagai ‘berada di dalam sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang lain’. Asal kata empati dalam bahas Inggris berasal dari E. B.Titchener yang pertama kali memperkenalkan empati pada tahun 1909 sebagai terjemahan dari kata bahasa Jerman Einfuhlun
g yaitu yang secara harfiah artinya adalah ‘memasuki perasaan orang lain’.
Kemampuan berempati seharusnya dimiliki oleh semua orang, karena biasanya kemampuan ini muncul pada usia sekolah dasar atau sekitar usia enam tahun. Yang membedakan perasaan empati seorang individu dengan lainnya adalah tingkat kedalaman perasaan dan cara menunjukkan perasaan empati tersebut. Pentingnya empati dapat dilihat pada kesehatan hubungan antar personal seseorang, yang dapat merasakan perasaan orang lain namun tetap dapat menjaga keutuhan pikirannya sendiri. Sehingga orang tersebut tetap memiliki integritas dan identitasnya sendiri.
baca juga:
Jenis – jenis Empati
Empati dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai proses yang dialami oleh seseorang, yaitu:
  • Empati Kognitif : Empati jenis ini terkadang disebut sebagai kemampuan perspektif yang merujuk kepada bentuk empati yang mengetahui emosi atau suasana hati yang sedang dialami orang lain dalam bentuk yang paling rasional. Pada dasarnya, empati kognitif adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan melihat dari perspektif mereka.
  • Empati Afektif : Merujuk kepada sensasi dan perasaan yang kita rasakan sebagai respons terhadap kondisi emosional orang lain, atau juga merasa terganggu ketika mendeteksi perasaan atau kegelisahan orang lain. Empati afektif merupakan suatu bentuk empati secara emosional ketika seseorang masuk ke dalam pengalaman subjektif dari orang lain. Hal ini dapat berefek baik karena itu berarti kita dapat mengerti dengan baik serta merasakan perasaan orang lain, namun efek buruk dapat terjadi apabila semua perasaan itu membuat kita kewalahan dan tidak mampu memberikan respon.
  • Empati Konatif : Ketika seseorang melakukan sesuatu seolah – olah ia sedang berada di posisi orang lain untuk membantu dalam suatu situasi karena pengertiannya terhadap perasaan orang tersebut.
baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar